Kabupaten Bulukumba merupakan merupakan kabupaten yang terletak di ujung bagian selatan ibu kota provinsi Sulawesi Selatan, yang terkenal dengan industri perahu phinisi yang banyak memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat dan Pemerintah Daerah.
Luas wilayah kabupaten bulukumba 1.154,67 Km2 dengan jarak tempuh dari Kota Makassar sekitar 153 Km. Tidak dapat dipungkiri Bulukumba sebagai salah satu kabupaten yang menjadi objek wisata para wisatawan domestik maupun wisatawan asing.
Daerah yang dikenal dengan motto “Bulukumba Berlayar” ini memiliki alam yang indah dan sangat prospek untuk agrowisata. Di samping itu, ada wisata budaya dan wisata religius, serta wisata teknologi. Potensi itu merupakan asset besar dan akan berkontribusi bagi peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari sektor pariwisata.
Kabupaten Bulukumba terkenal dengan objek wisata pantai seperti pantai pasir putih Bira, pantai lemo-lemo, pantai samboang, dan masih banyak lagi dikarenakan kabupaten Bulukumba merupakan daerah pantai dan laut lepas.
Selain dikenal dengan wisata alam pantainya, kabupaten Bulukumba juga terkenal dengan wisata religius yaitu Ammatoa, terletak di kecamatan kajang, kabupaten Bulukumba. Masyarakat kajang Ammatoa ini sangat dikenal sebagai suku tertua di Sulawesi Selatan.
Berikut beberapa objek wisata di Kabupaten Bulukumba yang terdiri dari berbagai karakteristik, diantaranya adalah :
Pantai Tanjung Bira
Pantai tanjung bira terkenal dengan pasir putihnya yang indah. Pasir pantai yang berbeda dari kebanyakan pantai lainnya, membuat pantai tanjung bira memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan asing. Selain pasir putihnya yang halus, pantai tanjung bira menawarkan panorama yang indah dan eksotik ditambah dengan lekukan bibir pantai yang indah.
![]() |
Kawasan Pantai Tanjung Bira |
Kawasan Adat Ammatoa
Kawasan adat Ammatoa ini berada di wilayah kecamatan kajang kurang lebih terletak 50 km dari pusat ekonomi dan pemerintahan. Masyarakat kajang terbagi menjadi dua bagian, yaitu Kajang Dalam dan Kajang Luar. Namun demikian hanya masyarakat kajang dalam yang masih memegang teguh adat Ammatoa. Budaya masyarakat kajang dalam ini jauh dari pola hidup modern. Cirri masyarakat kajang yang ada di desa Tana toa yang tampak sehari-hari yaitu pakaian yang serba hitam yang dipimpin oleh seorang yang bergelar Ammatoa dengan masa kepemimpinan seumur hidup.
![]() |
Pakaian warga Ammatoa yang serba hitam |
Sentra Pembuatan Kapal Phinisi di Tanaberu
Bulukumba terkenal dengan nama “Butta Panrita Lopi” yaitu bumi atau tempa para pembuat perahu. Perahu phinisi merupakan maha karya ciri khas masyarakat Bulukumba yang telah berhasil mencuatkan nama Bulukumba di dunia Internasional sejak dahulu. Sentra pembuatan Kapal Phinisi berada di Tanaberu terletak di Kabupaten Bulukumba, berjarak kurang lebih 180 kilometer dari kota Makassar.
![]() |
Pembuatan Kapal Phinisi |
Pantai Tanjung Bara
Pantai Bara memang belum setenar Tanjung Bira. Meski demikian, pemandangan disini tak kalah menarik. Hamparan pasir putih dipadukan dengan tenangnya laut dari arah Flores, membuat kita betah berlama-lama di Pantai Bara.
![]() |
Pantai Tanjung Bara |
Pantai Samboang
Pantai samboang salah satu objek wisata pantai yang menawarkan keindahan alam dan pasir putihnya yang cantik. Selain pasir putih, disini juga terdapat pulau kecil yang berjarak 20 meter, yang dapat ditempuh dengan berjalan kaki melalui jembatan yang telah disediakan. Disini anda dapat bersantai, memancing sambil menikmati pemandangan yang indah.
![]() |
Kawasan Pantai Samboang |
Pantai Marumasa
Pantai Marumasa menawarkan keindahan pantai dengan pasirnya yang putih halus seperti tepung terigu. Disekitar pantainya juga ditumbuhi banyak pohon kelapa yang menambah kecantikan pantai ini. Pantai Marumasa dulu merupakan tempat hiburan bagi penjajah Belanda yang berkuasa di Sulawesi, karena pantai ini merupakan pantai yang indah di bagian timur Bulukumba.
![]() |
Pantai Marumasa |
Pantai Tebing Apparalang
Apparalang terletak di desa pesisir, yaitu Desa Ara, Kecamatan Bontobahari, Bulukumba. Di pantai ini anda dapat melihat bentangan tebing-tebing yang dibawahnya terselimuti air laut yang begitu indah dan bening. Suasana di lokasi ini pun masih tampak asri, sehingga menambah rasa nyaman anda ketika berkunjung kesini. Anda pun dapat berenang maupun snorkling dengan melihat terumbu karang yang indah.
![]() |
Kawasan Pantai Tebing Apparalang |
Makam Dato ri Tiro
Dato ri Tiro adalah salah satu dari tiga orang Datuk penyebar agama Islam awal di Sulawesi Selatan. Bersama dua rekannya yang lain, Dato ri Bandang dan Dato Patimang. Mereka merintis jalan menuju penyebaran Islam di salah satu jantung kebudayaan nusantara ini. Dato ri Tiro menyebarkan Islam di daerh selatan yaitu Bulukumba dan sekitarnya. Makam Dato ri Tiro terletak di kampong Hila-hila Kel. Ekatiro, Kecamatan Bontotiro.
![]() |
Pintu masuk Makam Dato ri Tiro |
Permandian Alam Hila-Hila
Wisata permandian Hila-hila sering juga disebut sebagai sumur panjang. Permandian ini biasanya ramai dikunjungi menjelang hari raya atau hari besar keagamaan lainnya karena lokasi permandian ini juga dekat dari makam Dato Tiro. Di tempat ini terdapat sumber mata air berbentuk seperti sungai memanjang sekitar 100m lebih dengan air yang jernih.
![]() |
Permandian Hila-hila |
ANALISIS SWOT PARIWISATA BULUKUMBA
KEKUATAN (STREGHTS)
- Panorama alam yang indah, khususnya pada wisata pantainya
- Satu-satunya kabupaten pembuat kapal phinisi yang telah dikenal diseluruh dunia
- Kondisi keamanan yang baik
- Suasana objek wisata yang memberikan kenyamanan
- Memiliki suku Ammatoa yang dikenal sebagai suku yang ditakuti di Sulawesi
KELEMAHAN (WEAKNESSES)
- Kurangnya tenaga kerja professional dalam pengelolaan objek wisata
- Jaringan telekomunikasi yang masih susah
- Letak objek wisata yang masih jauh dari pusat kota
- Program pengembangan pembangunan dan objek wisata masih dalam tahap yang sederhana
PELUANG (OPPORTUNITIES)
- Banyaknya wisatawan yang ingin berkunjung
- Opini positif dari wisatawan yang telah berkunjung
ANCAMAN (THREATS)
- Berkembangnya objek wisata lain yang meningkatkan persaingan
- Harga masuk tempat wisata cenderung naik tiap tahunnya
- Perilaku negatif wisatawan terhadap objek wisata seperti membuang sampah sembarangan
Labels:
Pariwisata
Thanks for reading Mengenal Kota Bulukumba . Please share...!
0 Comment for "Mengenal Kota Bulukumba "